Akuntansi Bina Desa

Akuntansi Bina Desa 2024 HMA-PNUP

Penulis: Andi Bagas Mahadir, Anita Fahrani, Wahyudi (Panitia Akuntansi Bina Desa 2024 HMA-PNUP)

Akuntansi Bina Desa 2024 Himpunan Mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang atau bisa disingkat dengan AKUBISA 2024 HMA-PNUP merupakan salah satu program kerja dari Departemen Hubungan Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa akuntansi dalam mengimplementasikan nilai-nilai sosial yang ada pada tujuan HMA-PNUP, dalam memecahkan masalah nyata dan mencari solusi untuk membantu masyarakat desa binaan sehingga kegiatan ini berfokus pada Pendidikan, Sosial dan Ekonomi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari pada tanggal 17-19 Juli 2024 yang berlokasi di Bonto Manurung, Tompo Bulu, Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti sebanyak 63 mahasiswa/i jurusan akuntansi. Tema dari kegiatan ini adalah “Pemberdayaan desa dengan mengimplementasikan nilai biru putih demi terwujudnya desa yang sejahtera”.

Pembukaan kegiatan AKUBISA 2024 HMA-PNUP terselenggarakan di SDN 238 INPRES Bonto Parang yang dibuka oleh Sekretaris Desa Bonto Manurung kemudian dilanjut dengan Seminar Program Kerja yang dihadiri oleh masyarakat setempat. Seminar Program Kerja ini memaparkan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu Akuntansi Mengajar (AKUMENGAJAR), Memasang Navigasi untuk tempat wisata, Pelatihan Harga Pokok Penjualan (HPP), dan Festival Permainan Tradisional.

Kegiatan AKUMENGAJAR bertujuan untuk mengembangkan potensi dan keterampilan siswa/i SDN BONTOPARANG serta memberikan tambahan pengetahuan berupa BATULINGGIS (Baca, Tulis, Hitung, dan Bahasa Inggris). Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan sebelum pelaksanaan kegiatan AKUBISA, para tenaga pendidik Sekolah Dasar menyatakan bahwa masih banyak siswa/i yang belum lancar dalam membaca huruf, menulis, menghitung, dan hal-hal dasar lainnya dikarenakan sistem kurikulum merdeka yang mengharuskan seluruh siswanya naik kelas, sehingga beberapa anak kelas 3 dan 4 masih ada yang kurang mampu untuk membaca. Dalam kegiatan AKUMENGAJAR ini kami membantu para siswa/i untuk memperdalam tambahan pengetahuan dalam hal baca, tulis, dan hitung tersebut serta dalam proses belajar-mengajar diselingi juga permainan-permainan untuk anak-anak dan hadiah untuk memotivasi semangat belajar mereka.

Pembuatan Navigasi yang dilakukan bertujuan untuk mempermudah para pengunjung baru yang datang menuju ke tempat wisata air terjun. Ada tiga titik lokasi yang sudah ditentukan untuk menuju ke tempat wisata air terjun tersebut diantaranya Air Terjun Jami, Air Terjun Tumbu, dan Air Terjun Saliu. Pelatihan HPP bagi pelaku usaha gula aren bertujuan meningkatkan pemahaman tentang perhitungan biaya produksi agar dapat menetapkan harga jual yang kompetitif dan berkelanjutan, sekaligus mendorong efisiensi dalam proses usaha. Adapun kegiatan terakhir yaitu Festival Permainan Tradisional yang bertujuan melestarikan permainan tradisional serta menanamkan nilai kebersamaan dan kebanggan terhadap kearifan lokal sejak dini dan sekaligus menutup kegiatan ini. Festival ini dihadiri oleh anak-anak Sekolah Dasar dan beberapa orang tua siswa yang hadir untuk menemani anaknya. Permainan-permainan yang ada dalam festival Permainan Tradisional ini adalah Kardus suit, Gobak Sodor, Bentengan, dan yang terakhir Oper Sarung. Festival yang dilaksanakan di siang hari ini membakar semangat para anak-anak dengan harapan mereka bisa memenangkan setiap lomba agar mendapatkan hadiah. Pembagian hadiah para pemenang dilakukan bersamaan dengan penutupan AKUBISA.

Adapun pesan kesan selama tiga hari melaksanakan kegiatan AKUBISA di Desa Bonto Manurung merupakan hal yang paling mengesankan buat kami, untuk sampai ke Hari H pun bukan hal yang mudah. Mulai dari penyusunan konsep, data-data mengenai desa, izin ke jurusan yang penuh dengan lika-liku dan berbagai macam tantangan untuk pelaksanaan kegiatan ini. Berbagai macam hal yang dilewati untuk persiapan kegiatan ini memang banyak, tetapi niat kami untuk membantu desa dan menyukseskan kegiatan ini lebih besar dari hal-hal yang kami lewati selama persiapan. Selama 3 hari kami menyatu bersama warga membuat kami tersadar bahwa kehidupan perkuliahan itu bukan hanya tentang belajar dan meraih IPK yang tinggi, lebih daripada itu kalian bisa menjadi seseorang yang bermanfaat. Melihat perlakuan hangat dan senyuman para warga selama kegiatan, membuat kami semakin semangat untuk bisa mengabdi kepada masyarakat. Harapannya semoga kita semua bisa menjadi manusia yang bermanfaat, karena “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain”. Salam Terlahir Untuk Satu.

Terlahir Untuk Satu



#LITEK_BAGAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *