Kuliah itu untuk apa sih???
Kuliah Itu Untuk Apa Sih???🤔
Sangat menarik ketika kemarin aku berangkat menuju kampus dan bertemu seseorang yang kukenali. Ku menghampirinya dan berbincang bincang sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial. Dalam perbincangan tersebut entah mengapa mengarah kepada pembahasan mengenai belajar. Ia menceritakan bahwasanya ia selalu diolok-olok oleh kawannya karena IPK-nya yang terbilang di bawah rata-rata.
Setelah menceritakan hal tersebut, tiba tiba muncul pertanyaan yang dilontarkan kepadaku. “bagaimana sebenarnya indikator dikatakan belajar? Apakah IPK-ku yang rendah menunjukkan kalau saya tidak belajar? Dan bagaimana sebenarnya tujuan dari kita belajar?” Tanya dia kepadaku. Ampun dah, 3 pertanyaan sekaligus yang mesti kujawab. Sempat terbayangkan dalam benakku bahwa orientasi seseorang belajar itu berbeda-beda dan kita tidak bisa menyalahkan pendapat seseorang akan orientasi belajar tersebut.
Yang pertama, ada beberapa pandangan bahwa kita belajar ataupun kuliah untuk kerja. Yah, kita tidak bisa menyalahkan pandangan ini karena pada dasarnya memang manusia perlu untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papannya. Selain itu, juga bagaimana agar kita dapat membahagiakan keluarga utamanya kedua orang tua.
Yang kedua, bahwa kita belajar untuk kehidupan kita. Yah menarik. Pada dasarnya belajar yang dimaksud bukan hanya sebatas akademik, tetapi lebih luas terkait bagaimana kita mengembangkan kreativitas, bersosial, dan mengembangkan pola pikir sehingga orientasinye tertuju pada bagaimana membuat perubahan ataupun memperbaiki tatanan yang ada.
Kembali melirik dalam kegiatan PKKMB kemarin, saat kakak-kakak tingkatan bertanya kepada para maba nya “apa tujuanmu kuliah? Kenapa kau pilih kampus ini? Apa tujuanmu ambil jurusan itu?” terdengar simple. Namun sangat jelas mempertanyakan bagaimana orientasi kita ke depannya dalam menempuh pendidikan.
Pada intinya adalah kita jangan menilai buruk terhadap teman yang IPK-nya rendah, bukan berarti ia tidak belajar, karena bisa saja pandangannya terkait belajar berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Begitupun peranan kita sebagai yang IPK tinggi, jangan meninggalkan teman-teman yang IPK-nya terbilang rendah, jangan hanya peduli pada diri sendiri. Sebisa mungkin bagaimana kemudian kita dapat untuk saling bantu membantu bukan untuk mendapat nilai, tetapi bagaimana kemudian nilai-nilai dalam kehidupan dapat kita miliki bersama.
Terlahir Untuk Satu
#LITEK_alvrndhsr