Hari Keluarga Internasional

Hari Keluarga Internasional

Penulis : Alvira Indah Sari (Koord. Dept. Literasi Teknologi PHO HMA-PNUP Periode 2020-2021)

Menurut Effendy (2005), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut UU No.10 tahun 1992, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Sedangkan Bussard dan Ball (1996) mengatakan bahwa keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.

Hari Keluarga Internasional merupakan hari perayaan yang selalu diperingati setiap tahun tepatnya pada tanggal 15 Mei. Lahirnya Hari Keluarga Internasional ini disebabkan ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui Resolusi A/RES/47/237 pada tanggal 20 September 1993 yang memutuskan bahwa tanggal 15 Mei setiap tahun diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional. Hari tersebut digunakan untuk mempromosikan kesadaran tentang pentingnya sebuah hubungan dengan keluarga serta meningkatkan pengetahuan terhadap proses sosial, ekonomi, dan demografi terhadap keluarga.

Selama periode tahun 1980-an PBB mulai memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan keluarga. Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Ekonomi dan Sosial, pada tahun 1983, Komisi pembangunan sosial serta dalam resolusi peran keluarga dalam proses pembangunan meminta sekretaris Jenderal untuk meningkatkan kesadaran antara pembuat keputusan serta publik tentang masalah dan kebutuhan keluarga. Pada tanggal 29 Mei 1985, Dewan kembali mengundang Majelis Umum berdasarkan resolusi 1985/29 tepatnya. Undangan ini bertujuan untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk memasukkan dalam agenda sementara dari sesi 41 sebuah item judul “Keluarga Dalam Proses Pembangunan”. Agenda tersebut bertujuan untuk mempertimbangkan sesuatu untuk meminta sekretaris jenderal untuk memulai proses pengembangan akan kesadaran global mengenai isu yang terlibat.

Setelah itu, berdasarkan rekomendasi dari komisi untuk Pembangunan Sosial yang telah dirumuskan pada putaran sesi ke-30, Mejelis kemudian mengundang semua Negara, Undangan ini tentu saja bertujuan untuk membuat pandangan mereka tentang kemungkinan proklamasi tahun internasional keluarga. Pada tanggal 25 September 2015 dan setelah melewati proses panjang dan musyawarah. Akhirnya sebanyak 193 negara anggota PBB dengan suara bula mengadopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Serangkaian tujuan yang memiliki tujuan untuk menghilangkan kemiskinan, pelecehan, diskriminasi serta pelecehan bisa dicegah. Kebijakan serta program tersebut berorientasi pada keluarga yang berperan penting terhadap pencapaian banyak. Dari peristiwa tersebut diperingatilah setiap tanggal 15 Mei sebagai Hari Keluarga Internasional.

Mayoritas tema Hari Keluarga Internasional dari tahun ke tahun sangat beragam seperti seputar pendidikan anak, kemiskinan, keseimbangan keluarga dan masalah sosial untuk perbaikan keluarga sedunia. Pada tahun 1996, PBB memutuskan untuk memberi tema di setiap tahun untuk memperingati hari keluarga internasional tersebut. Adapun tema resmi untuk beberapa tahun terakhir adalah Families, healthy lives and sustainable future (2016), Families, education and well-being (2017), Families and inclusive societies (2018), Families and Climate Action: Focus on SDG13 (2019), Families in Development: Copenhagen & Beijing + 25. Untuk peringatan tahun 2021 ini, PBB mengambil tema yaitu Families and New Technologies.


Sumber : jeyjingga.com dan un.org

Terlahir Untuk Satu



#LITEK_alvrndhsr

One thought on “Hari Keluarga Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *