Mau Sampai Kapan?

Mau Sampai Kapan?

Penulis: Muhammad Nur Ikram (Mahasiswa Akuntansi PNUP’2021)

Beberapa bulan terakhir pemadaman listrik bergilir diberlakukan. Pemadaman itu disebabkan karena kurangnya debit air pada PLTA (pembangkit listrik tenaga air) yang merupakan dampak dari kemarau panjang.

Pemberlakuan pemadaman listrik bergilir tentunya sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, baik di bidang produksi maupun re-produksi dan tentunya juga dalam dunia pendidikan. Khususnya pada kampus kita tercinta (Politeknik Negeri Ujung Pandang) yang dibeberapa jurusan belum tersedia genset untuk menanggulangi fenomena tersebut.

Sejauh ini hanya ada dua opsi ketika kampus kita dapat giliran pemadaman bergilir yang pertama memberhentikan perkuliahan sambil menunggu lampu kembali nyala, yang kedua melanjutkan perkuliahan dengan suasana yang tidak nyaman. Kedua opsi tersebut sangat mempengaruhi ke efektifan dari kegiatan transformasi ilmu.

Walaupun dari kalangan mahasiswa sendiri sangat beragam ekspresi yang kita temui ketika fenomena pemadaman bergilir tersebut terjadi saat jadwal perkuliahan mereka, sebagian dari mereka merasa kesal tetapi sebagian lagi ada yang merasa senang. Namun jauh sebelum itu kita ketahui bersama bahwa sudah menjadi kewajiban seorang mahasiswa untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, sehingga sudah seharusnya kegiatan transformasi ilmu tersebut didesain sedemikian rupa agar terciptanya proses pembelajaran yang nyaman dan kegiatan ajar mengajar dapat efektif.

Namun sampai hari ini dapat kita lihat tiap fenomena pemadaman bergilir terjadi dikampus kita, kita seakan-akan hanya pasrah dengan keadaan, padahal sudah menjadi hak kita sebagai mahasiswa yang membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk mendapatkan situasi pembelajaran yang nyaman. Karena dalam UKT ataupun uang pangkal yang kita bayarkan untuk dapat melanjutkan pendidikan di kampus terdapat pos dana yang dialokasikan untuk fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan dan keefektifan perkuliahan.

Baru-baru ini pihak PLN mengeluarkan pernyataan terkait pemadaman listrik bergilir yang mereka perkirakan akan berakhir pada Januari 2024 dengan catatan pada bulan Desember intensitas hujan meningkat. Namun pernyataan itu bukanlah suatu kepastian melainkan hanya suatu harapan belaka, karena tidak ada yang bisa memastikan pada bulan Desember nanti intensitas hujan dapat meningkat atau tidak.

Disamping fenomena yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, kita ketahui bersama bahwa banyak fenomena-fenomena lain yang memiliki dampak yang sama dan tidak menutup kemungkinan ke depannya fenomena baru-baru ini dan fenomena-fenomena lainnya dapat terjadi lagi. Oleh karena itu, pertanyaan yang hadir ialah: MAU SAMPAI KAPAN?

Terlahir Untuk Satu



#LITEK_zabrika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *