Biru Putih
Biru Putih
Penulis: Darmawan Kusuma Saputra (Mahasiswa Akuntansi PNUP’2021)
Himpunan Mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang atau yang disingkat HMA-PNUP merupakan lembaga kemahasiswaan yang berperan penting sebagai wadah pembinaan nilai-nilai masyarakat pada ruang lingkup khususnya di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. Pada tanggal 04 mei adalah hari yang dimaknai sebagai momentum perayaan yang bersejarah, ketika kita merefleksikan setiap perjuangan yang telah dilalui dari generasi ke generasi bertujuan untuk mengingat kembali makna dalam motto “Terlahir Untuk Satu” yang berarti bergerak menuju kesempurnaan yang senantiasa bergerak secara kolektif karena himpunan bagaikan suatu kendaraan untuk mencapai itu.
Sederhananya secara ontologi (hakikat keberadaan) adalah eksistensi himpunan sangatlah dipengaruhi oleh esensinya yang terbagi menjadi dua yakni substansi (nilai-nilai) dan aksiden (kegiatan yang dihadirkan guna menunjang nilai-nilai tersebut) dalam artian bahwa ketika kedua pembagian esensi itu tidak berjalan sebagaimana harusnya maka akan sulit rasanya jika ingin memaknai setiap proses karena himpunan diibaratkan sebagai benda mati yang mengajarkan kita hal-hal yang baik namun apabila benda itu digunakan dengan cara yang tidak baik maka akan berdampak tidak baik pula.
Tak terasa, tepat pada tanggal 04 Mei 2024. Himpunan tercinta ini berumur 30 tahun, yang dimana telah terdapat torehan tinta perjuangan serta harapan dari setiap kader-kader yang dihadirkan guna eksistensi himpunan, dalam mencapai suatu tujuan pun juga tak terlepas dari dinamika-dinamika yang terjadi dalam kurun waktu 3 dekade ini bukanlah waktu yang singkat bagi suatu lembaga yang bergerak di ranah kemahasiswaan.
Sejauh ini kondisi terkait gerakan-gerakan dalam menjalankan nilai-nilai, budaya, dan formalitas lainnya yang dapat kita tinjau pada kegiatan-kegiatan himpunan yakni budaya menyimpan helm di teras sekretariat dan merapikan alas kaki yang dimana dua hal tersebut dimaknai sebagai estetika (keindahan) yang terdapat dalam salah satu fitrah manusia. Pengabdian kepada masyarakat di panti asuhan adalah wujud implementasi disiplin ilmu serta momen-momen kebersamaan juga pada saat kepanitiaan Lomba Akuntansi (LA) dalam hal membangun gerakan kolektif satu sama lain serta menuangkan kreatifitas, inovasi, dan masih banyak lagi. Harapan yang diutarakan pada momen tersebut tidak terhenti begitu saja, melainkan dapat terus eksis dan berjalan seturut dengan esensinya pada berbagai kegiatan-kegiatan yang dihadirkan.
Berdasarkan uraian diatas terkait eksistensi dan esensi himpunan pun dipengaruhi oleh setiap insan yang berproses didalamnya maka dalam setiap proses yang telah dilakukan perlu kemudian kita merefleksikan hal tersebut agar bernilai positif, karena akan berdampak bagi individu dan masyarakat. Akhir kata, teruslah berproses sampai yang diatas memanggilmu untuk pulang.
Salam Terlahir Untuk Satu
Terlahir Untuk Satu
#LITEK_zabrika